Apa Kabar Kamu? Malam ini ditemani binar lampu temaram pikiranku mengeja lampu sudut kota dari balik jendela kamar, gegap gempita jalanan beberapa jam lalu berubah sunyi berselimut malam Pandanganku tertuju pada garis putih putus-putus di jalanan yang sepi, makin jauh mata menyusuri, garis putih semakin enyah Siapa sangka kalau garis itu tadi menuntunku pada lorong delusi jiwa yang akhir-akhir ini sering menghantui peluang rehatku Badan ini terduduk dengan kedua mata berhenti berkedip sepersekian detik, tanda mengamini pikiran dan perasaan yang sedang hanyut dalam lamunan, sayup-sayup bibir ini bergerak , lantas mengucap ‘siapa dan apa kabar kamu?’ Siapa, iyaa siapa, orang yang tuhan akan takdirkan untuk menjadi tulang rusukku, sekaligus parameter baik buruknya sikapku di hadapan-Nya kelak, karenamu juga aku diwajibkan menjauhkanmu dari api neraka dengan sebaik-baik penjagaan Siapa, iya siapa, sosok yang kelak menjadi sebab terhapusnya setengah dari kegelisahanku, yang mau be...